Apa aku berlebihan jika menyebutmu sebagai malaikat pelindung ? kurasa tidak.
Untukku, kau rela berikan apapun, bahkan menaruhkan nyawa.
Melihat ke belakang, kau seorang yang tangguh, menopang beban berat dalam perutmu yang semakin hari semakin membesar, yang mungkim membuatmu cepat lelah untuk melangkah. Ternyata tidak, kau masih tetap melangkah, tanpa lelah, menjalani apa yang harus kau jalani setiap hari dengan berat diperutmu.
Hingga akhirnya tiba, kau menahan sakit yang amat sangat. Dengan lelaki yang kau cinta, kau pergi menuju ruangan berluas cukup, dengan beralas kasur, kau merebah, menunggu sang ahli datang. Tanganmu menggenggam kuat tangan lelaki itu, karena sakit yang kau rasa semakin menghebat. Deru nafasmu berat, menahan segala sakit yang ada. Antara hidup dan mati, kau terus berjuang. Hingga akhirnya, tangis seorang aku, terdengar. Sakit yang kau rasa berubah jadi tangis bahagia. Lelaki disebelahmu pun begitu, sama bahagia.
Waktu berlalu, seiringnya aku tumbuh besar, dan tanpanya berdua, aku takan sebesar ini. Seiring waktu, aku tumbuh, lalu, tak jarang aku membantah, atau nadaku yang meninggi karena nasihatmu yang, ah, sebenarnya itu baik untuk hidupku kedepan. Aku seperti tak tau diri, atau tak tau dari mana asalku, yang sebenarnya aku tau dari mana asalku.
film pendek tentang ibu, kali aja kamu makin merenung
film pendek tentang ayah.
Hidup tak selamanya menjadi kecil seperti pertama baru lahir, semakin hari, semakin besar, dan semakin berkurang pula umur di Bumi, ada kala dimana aku, ibuku, atau ayahku harus selesai mengukir cerita di Bumi.
Karena itu, aku takut kematian. Padahal, hal itu yakin terjadi terjadi, bukan tanpa alasan aku takut itu.
Aku hanya takut karena, ketika aku belum mampu membuat mereka bahagia, urusanku dengan Bumi sudah selesai.
Jika kau bilang pernah bilang, tak ada wanita yang mencintai dengan setulus hati, lalu ibumu bagaimana ?
Jika kau pernah bilang juga, tak ada lelaki yang mencintai setulus hati, lalu ayahmu bagaimana ?
Tak ada Ayah dan Ibu yang sempurna, namun cinta mereka yang paling sempurna diantara cinta yang lain.
Setuju dengan kalimat di akhir tulisan dan sebagai seorang anak, kita harus tetap menghormati, menyayangi serta tak lupa untuk menyebut nama mereka setiap kali berdoa. Bahkan wajib disematkan di depan khususnya buat ibu, seperti halnya yang sering di ingatkan oleh Rasulullah SAW.
BalasHapusiya mas, setuju juga, ibu yang utama dan yang harus di utamakan. \m/
HapusYoi. Film pendeknya ngena banget. Err walaupun nggak bikin gue sampe nangis. Hehe
BalasHapusBener tuh kata bang timur :))
mau yang sampe nangis ji ? buka bongacam. hahaha
Hapusiya gue juga setuju sama dia \m/
Belom liat videonya. Biasa, alasan klasik, fakir kuota :))
BalasHapusNgomongin ibu, jadi inget ibu kita Kartini :(
ngahaha, klasik.
Hapusgue jadi inget ibu sud, go :((
Kuakuin kau jempol deh nulis yang syahdu2 giniw
BalasHapusmakasih mbak pengakuannya. *salaman*
HapusIbu, Ibu, Ibu, Bapak :)
BalasHapusKeutamaan Ibu bagi seorang anak sudah sangat jelas, karena disebutkan sebanyak 3 kali. Dan keutamaan seorang Bapak? Pun, sudah sangat jelas. Disebutkan setelah Ibu :)
nah, ini juga setuju. ibu ibu ibu, baru bapak. :))
HapusErdi, tosss dulu dong.
BalasHapusKita harus jadi anak kebanggaan ibu dan bapak ya.
*toss*
Hapusiya bener, harus itu, ris \m/
Aku hanya takut karena, ketika aku belum mampu membuat mereka bahagia, urusanku dengan Bumi sudah selesai.
BalasHapus.........
Pun takut ketika aku belum mampu membuat mereka bahagia, urusan mereka dengan Bumi sudah selesai :')
nah. itu dia kenapa kita takut kematian :))
HapusLangsung peluk Mama Papaaaa :'D
BalasHapussambil bilang "maaf: :))
Hapussuratnya nyentuh banget,kata-katanya syahdu.memang sepantasnya kita sebagai anak harus menghormati kedua orang tua kita,dan semoga kita bisa membahagiakan ke dua orangtua kita sebelum ajal menjemput ;)
BalasHapusmakasih, defa,
Hapussebaiknya begitu, bahagiakan mereka selagi ada, jangan samapi penyesalan datang ketika mereka tiada :))
''Jika kau pernah bilang juga, tak ada lelaki yang mencintai setulus hati, lalu ayahmu bagaimana''
BalasHapuskeren deh pas dikalimat ini.
bener banget :D
hehe, makasih, lan :))
Hapus*toss*