BREAKING NEWS
Loading...

Rule the World

Ngomongin tentang musik, pastinya kita punya group vokal/band favorite masing-masing, gak terkecuali gue~

Rule the World

WOTE atau panjangnya Walk Off The World, mereka adalah group band indie asal Kanada yang menurut gue salah satu group musik kreatif yang pernah gue liat. 
Salah satunya nyanyiin lagu pake 1 gitar ber 5, dan gue baru pertama liat yang beginian, langsung gue buka yusup buat liat video clip WOTE yang lainnya, kebukti, karya mereka keren keren, gue juga keren, dan langsung gue jatuh hati sama band asal kanada ini.

Awal bulan kemaren kalo gak salah, akun resmi WOTE apdet twitter, bahwa 31 maret 2015 ini mereka bakal launching singel terbaru yang judulnya MENGUASAI DUNIA yang tentunya itu judul pake bahasa inggris...
Dari situ gue mulai nunggu-nunggu,

minggu pertama mereka upload ini, kalo dalem film mah mungkin trailer kali ya, tapi gatau kalo di musik mah apa namanya.

Minggu kedua mereka upload lagi.

Dan minggu ketiga upload ini (lagi).

Akhirnya sampe di ujung penantian gue, waktu udah teng jam 00:00 waktu indonesia bagian depan pertanda tanggal udah ganti, yang tadinya 30 berubah jadi 31, langsung gue buru-buru buka yusup buat liat karya terbaru dari mereka, tapi belum juga nongol-nongol. Gue tunggu sampe jam 1, belum juga ada.
Dan gue baru inget, KANADA MEN KANADA!! pastinya jam disini beda sama jam disana, ngedadak gue nyengir nyengir sampe bego akhirnya ngantuk.

Pas gue buka yusup jam 10 malem lewat dikit tadi, akhirnya yang gue (mungkin bukan gue doang) tunggu di upload juga.
Keren, itu komentar gue di kolom komentar yang yusup sediain di bawah videonya.
Dalem videonya, lu bakal liat HULK dengan macem-macem warna. Serius!!

Penasaran gak ? penasaran aja sih biar gue seneng -__-
Lu bisa klik ini kalo penasaran sama klip yang ceritain di atas. *kecup satu-satu*








Liebster Award


Setelah 87 hari sebelum masehi ngeblog, akhirnya 28 maret kemaren gue dapet award ini :') *benerin kerah* *kerah abri*
Padahal gue selalu minta kepada yang maha kuasa supaya dikasih rumah mewah 1, mobil alphard 3, motor mio 5 (buat ngojeg), ketampanan, pacar, dan lain-lain. Tapi dapet ini juga udah lebih dari cukup.

Makasih buat nur shodiq yang udah berkenan ngasih gue award ini. *salaman*
lain kali kasih gue cewe duit ya :')

Inilah peraturannya jika kalian dapat Liebster award :
  1. Ucapin terima kasih kepada yang ngasih award.
  2. Kamu harus nyebutin 11 hal tentang diri mantan kamu.
  3. Jawab 11 pertanyaan dari yang ngasih penghargaan.
  4. Pilih 11 temen kamu untuk ngelanjutin award ini.
  5. Kasih tau pemilik blog yang dapet liebster award.
  6. Cantumkan peraturan liebster award di postingan kamu.
  7. Pastinya, cantumkan logo liebster award di postingan kamu.
 
Selanjutnya...
Inilah 11 Hal tentang gue: 
  1. Ada di bumi sejak 25 Juni 21 tahun yang lalu.
  2. Tinggi 170cm, terakhir di ukur.
  3. Anti daun bawang yang ada dalem bubur.
  4. Kalau melankolis, gue suka kepoin pesbuk orang (siapa aja) tahun 2010 kebawah. *coba deh lu pasti ketawa-ketawa sendiri*
  5. Suka caffein sama nikotinnya.
  6. Temenan sama penyakit tidur subuh. 
  7. Suka kamu Astronomy.
  8. Suporter.
  9. Demen lagunya Fiersa besari.
  10. Suka nonton kartun yang hari minggu sekarang udah ganti sama program nyanyi-nyanyi kampret.
  11. Uang saku jadi 50% kalau gak kulihe.
Kata si nur shodiq sih pertanyaannya gak susah tapi no 6 sama 7 berat... Tapi inilah peraturan~ :')

1. kamu seneng gak dapat penghargaan bergengsi  leabter award ini?
"Seneng"

2. kenapa kamu ngeblog? apa untungnya?
"Biar ada wadah buat tulisan-tulisan gue, untungnya bisa ketemu elu nur. hahaha"

3. kamu suka pasangan yang kaya tapi jelek atau yang sederhana tapi jelek juga? *gak ada yang salah dengan tulisan*
"Pasangan kaya tapi jelek :') "

4. pilih sahabat apa pacar? alasannya?
"Sahabat, kalo gue lagi melankolis kan curhatnye ke mereka juga, bukan ke polisi tidur"

5. pilih mana susu, coklat, atau susu coklat?
"Susu"

6. siapa nama pasangan kamu? yang jomblo mantan tetakhir?
"Z, inisial aja deh nur :') "

7. mantan kamu ada berapa?
"1209795694826528365"

8. hal keren apa yang perna kamu lakuin di depan umum :)  ?
"Karena musuh terbesar gue adalah ngomong depan orang banyak, jadi yang paling keren selama gue idup, gue berani ngomong depan orang banyak"

9. jika kamu lihat Syahrini apa yang kamu lakuin? loh kenapa?
"Maju mundur, biar ganteng"

10. kalau kamu nemu uang 10.000 apa yang pertama kali kamu lakukan?
 "Langkahin uangnya 3 kali, itu mitos yang ada"

11. sehari kamu ngaca berapa kali guys?
"48720957038 kali :') "

Soal ujian udah gue jawab noh.
*Tarik napas* *napas kuda*

Selanjutnya..
Banyak blog yang keren-keren yang pernah gue tamuin.
tapi, inilah kesebelasan itu..
Vanisa Desvriani
Syifa Azmy Khoirunnisa

Itulah mereka :D
Selanjutnya (lagi)
Mereka pun harus jawab pertanyaan yang gue buat-buat, buat iseng, buat kalian..
Nih A/Neng, Mas/Mbak..

1. Berapa kali kamu dapet penghargaan Liebster Award ?
2. Paling telat bangun jam berapa ?
3. Akun twitter kamu follow Farhat abbas ?
4. Lebih seneng liburan ke pantai atau manjat gunung ? Sama siapa ? Alesannya ?
5. Punya adik perempuan ? :'D
6. Singkat aja, ngawur juga oke. Hal apa yang bikin kamu bingung ?
7. Pernah dapet SMS dari mamah yang ada di kantor polisi terus minta kirimin pulsa ke kamu ?
8. Pernah telat pas upacara bendera di sekolah ?
9. Pernah ngisengin temen sampe kesel ?
10. Bangun tidur langsung ngecek handphone ?
11. Film apa yang kamu suka, dan kenapa suka film itu ?

Gampang kan.
Jawab soal berikut dengan Baik dan Terserah. :))
Sekali lagi terimakasih buat si Nur.
Jangan bosen main kesini, aku juga gabakal bosen main ketempat kalian. Silaturahmi bukan hal yang pertama, karena yang pertama adalah syahadat. haha skip.
Bye..


















Samar


Nona, aku tahu, aku dan kamu bukanlah kita semawktu dulu. Rindu kembali memaksaku mengingat indah, yang sebenarnya itu haru.
Lamunanku semakin mendalam. Samar ku lihat, ada senyuman dari kejauhan yang perlahan mendekat sembari menyapa.
Sejak itu, ruang imajiku mulai memainkan perannya.

Aku mengerti sekarang, aku bukan merindukan sosok seseorang, aku hanya merindukan episodeku dengannya dimasa lalu, episode yang menyakitkan jika harus terus di ulang.
 

Jarak

by google

Jarak, ini hanyalah angka yang menyekat pertemuan kita. Rindu itu pasti, kita punya cara sendiri untuk mengobati kerinduan yang dirasa.

Kita berada di semesta yang sama, aku menginjak apa yang sedang kau injak. Malam ini kita berada di ruang berbintang. Keluarlah, lihat ke atas, kita sedang menatap bintang yang sama.
Tidak ada cinta yang sempurna seperti halnya kisah romeo dan juliet, namun kita punya cara sendiri untuk mengindahkan jarak, tentunya dengan cara yang kita buat.






Dalam malam


by google




Malam ini indah dengan secangkir kopi yang kubuat, aku dapat melihat bulan berfase sabit, dan gemerlap bintang yang tak mau kalah bersinar sehingga gelap tak lagi ku artikan sebagai hal yang tidak menarik.

Seketika memori memaksaku untuk mengingat kenangan kita saat bersama, padahal aku menolak, tetapi tak berhasil. Sambil memandang langit, aku berhasil mengingat tiap tiap bahagia yang kita ciptakan bersama, bibirku tersenyum, tetapi hati enggan untuk itu.

Gitar menjadi pelampiasan, memainkan sebuah lagu yang aku dan kamu suka, tetapi petikan gitarku tak seindah pencipta lagunya, namun aku bisa menikmati tiap tiap lirik dalam lagu yang ku senandungkan, matapun memanas, berkaca, entah apa yang ku tahan.

Lucu, aku berharap kamu ada di sebelahku menyanyikan lagu ini bersama sambil menatap gemerlap bintang yang ada, sembari menikmati kopi yang ku suka dan kau tahu itu apa. Pikirku itu romantis, dan bodoh mempunyai pikiran seperti itu.
Lagu ini makin membuatku terhanyut dalam sendunya malam berbintang, liriknya ku rasa pas dengan apa yang ku rasa, aku pun semaakin terhanyut dalam gelap, juga dalam kenangan.

Lagu kita jika ingin mengingat.
Fiersa Besari - Nona Senja

23 Maret 2015
02:08 AM











Kopi dan sekeliling

Sore dan Two Cup of Coffe

Bukan kita sering seperti ini, menikmati senja, polusi yang ada, serta beberapa orang yang sedang maraton di alun-alun kota untuk berkeringat, dan tak jarang juga tengok kira kanan buat lihat cewek atau cowok cakep. Ngeceng jadi poin + untuk ini.

Ah, selalu begitu.
Lalu, bapak polisi di pos nya, pedangang kopi di gerobak bawaannya, pedagang makanan di lapaknya, kamu dengan senyum nya, serta pemobil dan pemotor di jalan raya nya, dan kami selalu di sini jika ingin kumpul, menikmati segala aspek yang ada di depan mata.
Setidaknya begitu jika sore di kotaku jika sambil menikmati kopi.

Dibalik Fajar


Aku terlalu suka akan tawa.
Yang ku tau tak selamanya memberi bahagia.
Entah bagaimana caramu melangkah.
Aku enggan tuk kembali merasa gundah.

Tanpamu aku melangkah.
Dengannya kau kembali mengukir kisah.
Kadang aku merindu akan tangan yang kau genggam.
Dengan itu hatiku kembali menjadi lebam.

Seketika senja memudar.
Harapan enggan tuk ditawar.
Kau terlalu bahagia dengan bahagiamu.
Aku terlalu larut dalam kisah semu.



16 maret 2015






Akhirnya.. Cinta

"Sudahlah, sayang air matamu, nanti kalau habis gimana ?" candaku saat mendengar ceritanya.
2 Tahun lalu..
Di taman kota awal aku melihatmu, senyum manismu sungguh menggodaku untuk segera mengulurkan tangan dan berkenalan. Ku urungkan niatku karena terlalu malu untuk melakukan itu. 
Kembali aku duduk di samping teman-teman ku.
"Bentar ya, gue ke sana dulu" ucap Anggi yang bangkit dari kursi taman.
"Iya" ucap kami hampir serentak.
Bersama teman yang lain, aku tengah sibuk meniup kepulan panas dari gelas plastik yang berisi kopi hitam yang kami pesan. Di tengah -tengah obrolan aku sempatkan mataku untuk melirik ke arah perempuan itu, ternyata Anggi menuju tempat dimana perempuan itu yang sedang mengobrol dengan teman-temannya.
Beberapa menit kemudian dia kembali duduk di antara kami.
"Gi, lu kenal perempuan itu ?" Tanyaku penasaran.
"Iya, dia temen gue di SMA dulu. Kenapa ? Lu suka ya ?" Candanya sembari mendorong bahuku.
Aku tersungkur dengan gelas kopi yang masih di tanganku.
"Emang harunya lu jadi cowok gi, tenaga lu gede, gak pantes jadi cewek!" ucapku yang kemudian di iringi tawa oleh sahabatku yang lain.
"Haha, kampret lu"
"Iya gi, gue suka, salamin ya"
"Bisa di atur" ucapnya.
Hari kian berganti, aku sering bertukar pesan dengan Anggi sejak kejadian itu. 
"Tumben lu sering banget SMS gue ? Pasti ada maunya kan, ngaku lu !"
"Hehe, iya gi, tentang temen lu itu, gue suka." balasku.
Anggi memberikan nomor ponsel perempuan itu yang sekarang sudah aku tau namanya, Ratu. Cocok dengan namanya, dia mempunyai pesona bak seorang ratu di sebuah kerajaan.
Setelah mendapat nomor ponselnya, kami sering bertukar pesan, diapun tau aku, karena anggi yang menceritakan padanya.

Setelah lama menjalani pendekatan, akhirnya aku putuskan untuk mengajaknya bertemu untuk kesekian kalinya, kali ini di sebuah kedai es krim. Setelah kami menikmati pesanan. akhirnya aku bulatkan tekad yang sebulat-bulatnya untuk memberi sebuah pertanyaan yang penting, ya, bagiku itu sangat penting.
"Udah lama kita deket, mmm, awal liat kamu saja aku langsung menyukaimu" dengan terbata-bata aku ucapkan.
Dia terdiam sejenak.
"Setelah selama ini, ternyata aku bukan hanya suka, tetapi aku rasa, aku mencintaimu. Mau menjadi kekasihku ?" Tanyaku penuh harap.
Dia kembali terdiam, dan entah apa yang dia pikirkan dalam lamunannya. Akhirnya dia bicara, dengan nada yang sangat berat.
"Terimakasih karena rasamu buat aku, tapi maaf, seminggu yang lalu, Dimas telah nyatakan perasaannya buat aku, yang kemudian aku terima. Maaf" ucapnya dengan nafas yang berat.
Aku (Rendi), Dimas, Doni, Anggi. Duduk di bangku taman sembari menikmati senja yang tersaji di tiap gelas kopinya pada saat itu.

Ku ingat-ingat nama itu dalam hati.
"Dimas, dimas, dimas. Dimas teman anggi ?" ucapku penasaran.
"Iya, seminggu yang lalu dia menyatakan perasaannya, dan aku terima"
Ternyata Dimas juga menyimpan perasaan yang sama dengan ku ketika saat pertama melihatnya di taman.
"Yah, aku telat berati" sembari menghela nafas panjang, yang panjangnya 50meter.
"Maaf di" dengan nada yang rendah seraya menundukan kepala.
"Yaudah gak apa-apa, yang penting aku masih bisa jadi teman buat kamu" seiring senyum palsu yang aku keluarkan.
"Iya" sembari mengangguk menatapku, dan ku tangkap matanya yang berkaca-kaca.
Entah kenapa matanya sangat berkaca, seakan ada air mata yang ingin terjun bebas dari kelopaknya.

Esoknya anggi menyambangi kediamanku untuk bercerita, dari ceritanya bisa ku tangkap, ternyata, dia (Ratu) mempunyai perasaan yang sama dengan ku. Hanya saja aku terlambat seminggu untuk menyatakannya.
"Berarti gue telat gi?"
"IYA, dia cerita banyak ke gue, dia juga nunggu elu buat nembak dia, eh elunya malah gitu!" ucapnya dengan nada lumayan keras.
"Terus kenapa dia nerima dimas kalau punya perasaan ke gue?!" ucapku tak mau kalah.
"Dimas banyak ngasih perhatian lebih buat dia, dimas juga banyak luangin waktu buat ngajak dia main, disitu dia jadi nyaman. Nah elu kemana?!"
"Gue punya alesan sendiri gi tentang itu, kita berdua juga baru kenal, gue takut dia risih karena gue keseringan ngehubungin dia." ucapku tak mau kalah yang bercampur dengan sesal.
Aku tak menyalahkan Dimas tentang hal itu, akupun tak menyalahkan dia yang sudah menerima cinta dimas, tetapi aku menyalahkan diriku sendiri yang terlalu lama untuk mengucapkan cinta kepadanya.

Hari menjadi minggu dan minggu dengan singkat menjadi bulan.
Mereka masih bersama, dan aku masih sediki terluka dengan itu. Tapi hubungan persahabatanku dengan dimas baik-baik saja bahkan dimas tidak tahu bahwa aku pernah menyatakan cinta kepada pacarnya. Aku yakin, Anggi dan ratu tidak memberi tahu apapun kepadanya.

Di tengah perjalanan cinta mereka, ada sebuah kejadian yang membuat ratu sangat terpuruk, kecewa, dan marah besar.

Sore itu aku sedang santai di teras rumah sembari menikmati kopi sisa siang tadi yang belum sempat ku habiskan karena tertidur, Pesan masuk menyambangi handphone ku. Ternyata Ratu.
"Ada apa" pikirku dalam hati, karena setelah kejadian itu kami jarang lagi saling bertukar pesan.
"Kamu dimana ? Aku tunggu di kedai es krim sekarang"
Tanpa kubalas, langsung saja aku pergi ketempat yang sudah ia beritahu.
Sesampainya disana, wanita berambut lurus nan panjang itu tampak terlihat lebih cantik dari biasanya.
"Hei" sapaku.
Tak sempat menjawab, dia berdiri dan langsung memelukku, akupun kikuk di buatnya. Untung saja di kedai ini tidak ramai seperti biasanya. Beberapa detik kemudia dia pun melepas pelukannya. Kulihat matanya berkaca-kaca seperti menahan tangis.
"Kamu kenapa ?" tanyaku penasaran.
Diapun menangis.
"Dimas! dia pergi dengan perempuan lain, dan aku melihatnya dengan mataku sendiri"
Akupun terdiam. Bangsat dia buat perempuan yang sempat aku suka menangis seperti ini. Ucapku dalam hati. 
"Sudahlah, sayang air matamu, nanti kalau habis gimana ?" candaku saat mendengar ceritanya.
Dengan segala candaanku dan cara lainnya, akhirnya dia kembali tersenyum, dengan spontan aku menyeka air mata yang meleleh di pipinya.
"Terimakasih" ucapnya sembari tersenyum.
Setelah selesai dengan es krim kami masing-masing, akupun mengajaknya berkeliling untuk sekedar menghibur dia yang pasti masih dalam perasaan kacau.
Dari kejauhan aku melihat dimas dengan perempuan, ternyata ratu benar.
Aku menepi sejenak untuk bertanya kepada ratu.
"Kamu mau selesaikan masalah ini dengan dimas?" tanyaku.
"Iya, secepatnya kalau bisa"
Langsung aku menuju dimas yang sedang berdua dengan perempuannya. Aku berlari dengan tangan yang mengepal. Belum sempat dia selesai menyapaku, aku langsung daratkan pukulan di pipi kanannya.
"Apa-apaan lu!" ucapnya dengan nada tinggi sembari memegang pipinya.
Kami dipisahkan oleh penjaga warung kopi yang ada di sekitar taman.
" Lu liat!" aku menunjuk ke arah ratu.
Ratu pun menghampirinya dengan mata yang menahan tangis, kemudian mengajak dimas ke tempat yang lumayan sepi untuk.
Perempuan yang bersama dimas pun sempat terkejut akan kejadian ini, sempat ia melangkah akan mengejar dimas, tapi kutahan.
"Tunggu disini, mereka ada masalah" senyum ku berikan agar semua terkesan baik-baik saja.
Seperti terhipnotis ucapanku, perempuan itu menurut untuk tetap diam di tempat.
Entah apa yang mereka berdua bicarakan disana. Sekembalinya ratu dengan air mata yang meleleh seakan enggan untuk berhenti, menghampiriku dan langsung mengajak pulang.
Aku pun menghampiri dimas.
"Sorry yang tadi, mungkin ratu udah jelasin semuanya. Biar gue perjelas. Gue suka sama dia pas kita ber empat duduk disini, minum kopi, sama-sama. Lu udah gue anggep sodara sendiri, waktu gue nembak dia, ternyata lu duluan nyatain perasaan. Gue rela, dan gue yakin lu bisa jaga dan bisa bikin dia bahagia. Tapi lu malah kecewain dia, dan secara gak langsung lu ngecewain gue, harusnya lu bisa jaga dia!" dengan nada lumayan tinggi.
"Iya di, gue minta maaf atas ini semua, terutama ratu" matanya berkaca-kaca seraya menahan tangis dan kemudian memeluku.
Senja segera memudar, hitam tak lama akan pekat. Ratu segera mengajakku untuk mengantarnya pulang. Kamipun pergi meninggalkan dimas dengan perempuannya. Sesampainya di rumah, dengan sigap dia kembali memeluku, kali ini di iringi dengan senyuman.
"Makasih ya mau nemenin aku, masalah aku udah selesai, aku lumayan lega sekarang" seraya senyum kembali menghiasi bibirnya.
"Iya sama-sama, jangan nagis lagi, air mata kamu lebih berharga daripada kejadian ini" sembari melepas peluknya di ikuti aku yang mengacak rambutnya.
Diapun tersenyum, dan aku segera berpamitan untuk pulang. 

Dengan waktu yang berjalan cepat, kami berdua kembali sering bertukar pesan, dan dengan dimas hubungan pertemanan kamipun baik saja, dan ratu sudah melupakan kejadian dengan dimas di masa yang lalu. 
Akhirnya, aku capai cita cintaku untuknya. 
Dimas dengan pacar barunya, dan Anggi yang ternyata menjalin hubungan diam-diam dengan Doni.




 
 
 

























Titik temu | Karena benci yang menyadarkan

Dengan sakit, aku belajar, apapun yang kulakukan mungkin tak membuat semua menjadi sediakala, aku juga sadar perihal membenci, dan itu bukanlah jalan keluar, sesakit apapun kau telah goreskan rasa sakit yang mendalam.
Karena cinta, mungkin aku masih bisa bertahan, dan karena kenyataan, aku dapat segera merelakan.
Walaupun aku kau anggap sebagai anugerah tuhan yang indah yang pernah mengisi hidupmu, akupun tak menganggap demikian. Jika demikian, kita takan berakhir seperti ini, seperti orang asing yang entah akan kemana kaki ini melangkah.

Karena rindu aku juga dapat belajar, belajar bagaimana menghargai sebuah pertemuan dan peripsahan. Dengan merindumu ku anggap ini hanya sebuah naskah tuhan agar aku kembali terjatuh dan tak tahu bagai mana caranya bangkit.
Aku sadar, ketika aku tak membencimu ternyata nafas ini lancar berhembus dengan tidak ada apapun yang mengganjal.

Jika nanti atau kapanpun kita bertemu kembali, aku ingin kau lebih bahagia dari sesudahku.
Fisikmu mungkin telah hilang dari pandanganku, tetapi aku masih memberi ruang dalam otakku untuk memori indah kita dahulu.


Mungkin kau ada di salah satu dari pembaca ini.
Terbanglah bersama bahagiamu, aku turut senang karena pernah membantu menyusun kembali sayap rapuhmu, sekarang sayapmu sudahmenjelma menjadi sayap yang kuat, terbanglah dan jangan sekali-kali menoleh ke arahku, aku baik saja.

Terimakasih atas rasa sakit yang pernah kau sematkan disini, dan dari situ aku dapat belajar banyak tentang apa itu sakit yang sebenarnya.

Pandeglang, 7 Des 2014




Senja memudar


Saat kau duduk tertunduk sembari merenung, ku coba sapa lalu mendekat, dan mencoba berbagai cara agar kau dapat tersenyum seindah senja yang tenggelam perlahan di peraduan malam.
Sayap indahmu ku lihat patah, terbelah hingga akhirnya kau tak bisa mengepakkan indahnya.
Kau ceritakan betapa berkepingnya hatimu, sehingga membuat kuping ini enggan lagi mendengar apa yang kau ceritakan, begitu sedihnya.
Aku coba berbagai cara agar kau tersenyum kembali, dan caraku berhasil. Sedikit demi sedikit kau dapat melupakan semua keluh kesahmu dan terganti menjadi sebuah senyum bahkan tawa yang kau perlihatkan kepada malam.
Terus ku membantu, agar kau menyusun kembali kepingan-kepingan yang tercerai itu, dan mencari sayapmu kembali. Akhirnya kau bisa dan akhirnya kau temukan sayapmu.
Senyummu menjadi sebuah berharga untukku, dan tangismu akan menjadi sebuah candu untukku.
Harinya aku bisa menahan tangismu, bahkan hingga kau tak bisa menangis, karena sudah tahu bagaimana caranya tersenyum.
Kudekap dengan pelukan, pecahlah bahagiamu.
Karena bahagiamu sangat berharga, aku rela melewati lintasan senja yang kian membentang agar dapat tercapai.

Seiring senja yang puluhan kali berganti malam, kau utarakan sebuah ucapan dan ucapan itu membuat pilu bahkan terganti, menjadi aku yang berkeping.
Aku coba terus kuat, seperti bongkahan karang yang terus menerus dihempas pasang.
Atau seperti tebing yang kian terkikis oleh ombak.
Saat kau menjadi kuat, entah apa yang aku perbuat, sehingga kau begitu.

Akhirnya..
Aku duduk tertunduk sembari merenung, helai helai sayapku kian beterbangan sehingga tak ada lagi yang menempel padatiap kulitnya.
Kau kepakan sayap indahmu, dan berlalu begitu tak merasa sendu.
Kupikir tak apa, terpenting aku pernah membantu sang bidadari menemukan sayapnya dan menyatukan kepingan hatinya.
Jangan berbalik untuk menatapku, atau kau patahkan kembali sayapmu agar bisa menyapaku, terbanglah kedepan, sayapmu begitu kokoh sekarang.
Biarkan aku bersama senja, dan bersama senja, aku akan hilang lalu memudar.
















Tulisan hujan

Air yang turun dari langit ini memang begitu banyak memberi ke untungan bagi penduduk yang menghuni bumi. Hujan.
Air dari hasil awan hitam yang menggumpal di langit ini lah yang begitu banyak bermanfaat dan membawa kenangan tentunya.

Masa kecil tentunya masa-masa dimana kita senang bermain. Salah satunya bermain hujan, dan saya suka.
Hujan dan bocah. Ketika hujan turun, naluri bermainnya kembali keluar dan mencoba hujan-hujanan. pernah.
Ketika bermain sepak bola kemudian hujan turun, inilah yang membuat permainan semakin menarik.
Hujan di senin pagi, ini lah yang membuat para siswa / siswi merasa lega (mungkin) karena kegiatan
upacara di liburkan. hehehe
Hujan di minggu malam, emang enak ? hahaha
Jam kuliah dan hujan, ini kurang hoki, karena saya dan tempat kuli lumaya jauh dan harus di
tempuh menggunakan motor tentunya tidak menguntungkan, jika hujan saat setengah jalan, tentunya harus neduh, lagi, lagi, sampe gerimisnya kecil.
Hujan pagi yang bikin kita enggan terpisahkan oleh guling bantal dan selimut~

Dan hujan, tiap tetesnya selalu membawa kenangan untuk di ingat. pastinya.

Karena karyamu aku pernah temukan Edelweissku





Fiersa Besari

Entah sihir apa yang membuat lagumu begitu dapat terdengar sempurna di telinga. Tiap-tiap baitnya begitu menyentuh penikmat dan seketika membuat luluh. Salah satunya Edelweiss.

Edelweiss adalah sebuah bunga yang hanya tumbuh di ketinggian dan butuh sinar matahari penuh agar tetap tumbuh.
Aku artikan sebagai kamu. Ingin melihatnya aku harus mencapai puncak tertinggi dimana itu tempat kau hidup. Dan memilikimu aku perlu 2 tahun untuk menunggunya.
Itu jadi alasan kenapa aku anggap kalian sama.

Mitosnya kau adalah abadi, dan banyak yang menganggap demikian, dan tentunya aku berharap kita tidak hanya sebagai mitos.
Memang seharusnya kau hidup di ketinggian dan diberi sinar yang cukup oleh sang matahari.
Aku salah ketika harus memetiknya, aku ajak kau hidup di bukan ketinggian, walau dengan sinar matahari yang penuh. Dan aku salah ketika memilikimu untuk hidup di bukan ketinggian, walau selalu aku beri sinar yang penuh.
Edelweiss itu mati, dan jalan cerita kita juga mati.
Seharusnya edelweiss itu aku biarkan hidup di ketinggian, dan mungkin seharusnya aku hanya mengagumimu yang bukan untuk kubawa pulang.

Aku yakin, kamu selalu mendengar lagu ini ketika mungkin sedang merindu.
dan bung Fiersa bersari. Karena karyamu aku pernah temukan Edelweissku.

@FiersaBesari - Edelweiss