BREAKING NEWS
Loading...

Tempo Dulu | 4. William Van Desch



William Van Desch, seorang kepala penjara yang kejam jika sudah menyiksa para tahananan yang tidak mengikuti peraturan dalam penjara yang ia kepalai.

Suatu hari, penjara kedatangan tahanan barum yang bernama Agoes Soemantriono, ia ditahan karena perbuatannya yang telah membunuh anggota tentaranya dengan sebuah cangkul. William tertawa dengan kedatangan Agoes.

“Jadi, ini, yang telah membunuh tentaraku dengan sebuah cangkul, hah?!” Tinjuan telak di sarangkan ke perut Agoes yang kedua tangannya di pegang erat oleh tentara belanda yang membawanya.

“Bawa dia ke tempat pengasingan!” Tegas William dengan nada tinggi.

Dibawanya Agoes ke tempat pengasingan, kedua tangannya diikat oleh sebuah tali tambang yang tergantung ditengah ruangan sempit itu, tangan Agoes diikat ke atas, sementara kakinya menjuntai kebawah, tidak terlalu tinggi, namun membuat Agoes sedikit berjinjit. William datang ke ruang pengasingan itu dan menginterogasi Agoes.

“Kamu mau jadi jagoan, hah?” Tinjuan mendarat di wajah Agoes, hingga hidung dan mulutnya mengeluarkan darah.

“Siapa namamu?!”

Agoes tak menjawab.

“Siapa namamu!” dengan nada yang semakin tinggi sembari melayangkan tinjuan di perut Agoes.

“SAYA AGOES” dengan nada tinggi seraya meludah ke wajah William, hingga wajah William di penuhi ludah yang berdarah.

“Berengsek!” William membuka ikat pinggang kulitnya, dan mencambuk Agoes beberapa kali hingga tubuhnya kembali berlumuran darah. Setelah pingsan, William memerintahkan anak buahnya untuk membawa Agoes ke dalam sel tahanannya.

William pergi menuju ruangannya, memasuki kamar mandi untuk membersihkan wajahnya yang berlumur ludah dan darah.

“Berengsek anak itu” sembari mengelap wajahnya dengan kain basah.

William dikenal sebagai kepala penjara yang kejam jika ia sudah marah besar, kepada tahanan, maupun tentara yang ada dalam penjara itu jika melenceng dari perintahnya.

Masa kecil William memang keras, karena dia hidup hanya dengan seorang Ayah, dan ibunya telah meninggal ketika berhasil melahirkan William. Sang Ayah yang seorang Tentara, lantas ia mendidik William dengan sangat keras, dan tak jarang William kecil sering disiksa oleh ayahnya ketika membuat kesalahan. Inilah yang membuat William besar menjadi sangat kejam jika sudah marah, masa kecilnya yang melatarbelakangi kekejaman William saat ini.

Saat kaburnya Agoes dan tahanan lain, William pun mengadakan sayembara,

“jika ada yang berhasil menangkap Agoes, akan di berikan 1000 Gulden, Hidup atau Mati”

Karena saat itu, Agoes dinilai sangat berbahaya karena pemberontakannya terhadap Belanda yang sangat mengancam kolonialisme pada zaman itu..

13 komentar: Leave Your Comments

  1. Tapi bayanganku william van desc cakep ya kayak berambut piranf dan semacam bermata niru gitu,,,abaikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwk. tapi dalem imaji saya, William itu, tinggi besar, gagah, rambutnya coklat dipotong rapih, tapi tetap, kejam.

      Hapus
    2. sulit bagiku mengabaikan mata biru dan rambutnya yang pirang itu...#cuekin

      Hapus
  2. mang William orangnya bisa dibilang ganteng-ganteng kejam ya kang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tepat! tapi bukan gantenggantengsrigala haha

      Hapus
  3. di Bandung jaman kumpeni tea tersebar kabar seorang neng geulis keturunan sunda namun bermata biru, berambut blonde .... slmt membayangkan betapa geulisnyaaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa dimasukin ke cerita nih karakter perempuannya :D

      Hapus
  4. masih lanjut ni gan? apa mau di bantu nerusin ;)

    BalasHapus
  5. masi panjang ceritanya ya, van desc kira-kira berkumis nga,hahaha

    BalasHapus
  6. masih..
    mari ber imaji, tapi di imajinasi gue mah engga. haha

    BalasHapus
  7. Ngancemnya pakek duit.. Ih, dasar Belanda! -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. ternyata KKN udah ada di jaman dulu ya, wkwk

      Hapus