Suatu hari pasti aku segera melupakanmu, melupakan semua kisah ditiap detik waktunya bersama, ditiap pesan saat saling bertukar, ditiap suara yang saling berjauhan, ditiap hangat dalam dekatnya, ditiap dingin dalam hujannya, ditiap hadiah dalam indahnya, ditiap senyum dalam pesonanya.
Iya, aku fikir, sesegera itu dapat melupakan semua tentang keadaan saat aku dan kamu menjadi kita, saat aku dan kamu yang saling menjaga, dan saat aku dan kamu melepas peluk ketika senja yang memudar.
Sebenarnya, siapa yang ingin merasakan keadaan seperti ini ? aku tidak, kamu juga, dan kalian sama tidak. Tetapi, aku sebagai terpilih, dengan terpaksa untuk merasakan ini. Kadang di setiap gelap sudut kamar, kamu selalu datang dengan segala bayangan, dengan segala ucapan yang dapat membuat hati terasa seperti sesak dan enggan untuk bernafas.
Kau bawa aku dalam ingatan indah saat menjadi kita, sebenarnya aku menolak, tapi keadaan hati tidak. Aku tidak bisa menolak, seketika aku terbawa perasaan yang kau kirimkan dalam titik gelap dalam kamar.
Sekuat aku melupa, sekuat itu juga aku merindu, sekuat aku membenci, sekuat itu pula aku menyayangi. Sadarkah, siapa orang terdekat yang paling menyayangimu ? Mungkin ada saatnya kamu akan menyesal, tetapi apalah arti sesal ketika semua indah yang kita tata bersama, kau hancurkan seketika.
Disini aku masih coba melupa, dan terus melupa, sehingga aku benar-benar terlupa, dan aku menjadi aku yang dulu, aku yang suka saat memandangmu dari kejauhan, bukan aku yang sekarang, yang lumayan terluka karena dapat memandangmu dari dekat.
kata-katanya dalem banget,melupakan memang bukan hal yang mudah
BalasHapusiya, menyedihkan juga itu..
Hapus