Beruntung kita pernah main ini ketika masih bocah

Petak umpet (susumputan namanya di daerah saya)

 

liat poto ini, inget bocah dulu -_-

Ada masa dimana kita kecil dulu, dengan teman sebaya, berkumpul didepan mushola setelah shalat magrib hanya untuk bermain petak umpet, pada tau kan petak umpet ? iya. itu. 1 orang jaga, dan yang lainnya bersembunyi selama mungkin agar tidak ketahuan. Tak jarang kita lupa waktu untuk pulang ketika sudah bermain itu.

Bebentengan (entah apa namanya di daerah kalian)

 

di tempat saya, bentengnya menggunakan sepotong bata, bukan tiang seperti ini.

Alhamdulillah saya pernah bermain yang satu ini. Mudah juga memainkannya. Ada 2 team, dan masing-masing team ber anggotakan 4-5 orang, bisa juga lebih kalau mau Masing-masing team mempunyai benteng yang ber-ukuran hanya sebesar batu bata. Disini kita hanya perlu menginjak benteng lawan untuk memenangkan permainan ini, jika kita tertangkap oleh lawan sebelum dapat menginjak bentengnya, maka kita di jadikan tawanannya hingga team lawan hanya menyisakan 1 pemain. Kita bisa selamatkan pemain yang tertangkap hanya dengan memegang anggota kita yang tertangkap, tapi itu sulit, karena jarak tawanan dengan benteng sangat dekat. Setelah tersisa satu anggota.. Asli, saya lupa lagi gimana permainannya karena udah lama juga -__-

Kelereng (Gundu/kaleci)

Ini permainan yang paling seru menurut saya, jika sudah bermain itu kadang saya bisa benar-benar lupa waktu, untuk makan, mandi, bahkan ngaji -_- namanya bocah kan, kalau udah maen ya pasti gitu, lupa waktu.


Masih banyak lagi permainan tradisional lainnya yang seharusnya kita lestarikan. Seperti engkle, gatrik, gobag sodor, ular naga, polisi-polisian, papancahan, boy-boyan, congklak dan masih banyak lagi permainan tradisional yang lebih seru dari permainan digital yang, ah.. bikin si Ibu mahal bayar listrik.

Kadang saya suka perhatikan bocah zaman sekarang yang permainannya sudah digital semua, seperti Playstation, ngewarnet buat main Point blank, dan lain-lain yang serba teknologi. Kasihan, mungkin itu bocah-bocah gak pada tau permainan tradisional yang bahkan lebih seru dari permainan digital seperti sekarang.

Lestarikan!! harusnya. -_-

*poto dari google*