"Assalamu'allaikum."Suara salam terdengar dari balik pintu yang sudah berwarna kehitaman.
"Wa'alaikumsallam, akhirnya ibu pulang"
"Seraya senyum si ibu tersirat sembari mengucap 'iya nak'."
"Bu, adek lapar"Rengek Rani (adek), yang masih berumur 4 tahun.
"Oh iya, ini ibu bawakan nasi bungkus untuk kamu, habiskan ya nak"
"Asik.. 'berlari ke arah dapur untuk mengambil piring'. Oh iya, ibu udah makan?"
"Ibu sudah makan kok, tadi sebelum pulang 'mengelus kepala si adek'."
"Tapi kok perut ibu bunyi ? Ibu belum makan kan ? "Sambil tersenyum, ibu berkata.
"Ibu sudah makan kok"
"Tapi perut ibu bunyi"
"Ibu udah kok 'sambil tersenyum memandangnya"Rani makan dengan lahap, mengingat dari pagi ia belum menyentuh nasi sedikitpun.
Lalu ibu berkata.
"Dek, kelak kau besar nanti, jangan seperti ibu yang hanya seorang pemulung, kamu harus jadi anak pintar dan punya pekerjaan yang layak agar kamu bisa hidup tidak berkekurangan. 'Sambil menyeka air mata yang keluar dari kelopak matanya'Rani tersenyum sambil mengangguk kepada ibunya, karena dia belum mengerti apa-apa.
20 tahun kemudian.
"Assalamu'allaikum."Suara salam terdengar dari balik pintu bercorak elegan khas zaman sekarang.
"Wa'alaikumsallam, sudah pulang dek"
"Iya bu, alhamdulillah. Kerjaan adek udah beres semua di kantor. Ibu sudah makan ?"
"Ibu sudah makan kok"
"Oh, ini adek bawa makanan lumayan banyak, ayo bu kita makan sama-sama"Ibu tersenyum dan kembali meneteskan air mata bahagia, kemudian mengangguk tanda meng-iya-kan pinta Rani.
Do'a ibu lah yang ampuh mendukung keberhasilan seseorang, jasa ibu tak akan ternilai harganya walaupun ibu hanya pernah memberi nasi bungkus. Dengan berbakti kepadanya dia akan lebih bahagia dibanding apapun benda yang bernilai.
aduh meski singkat tapi bikin terenyuh,, inget mamah T_T
BalasHapuspeluk mama nya
Hapus