Kiriman #1

Sabtu itu, kita di lorong lewatin tiap kepala yang sepaket sama anggota badan lainnya yang, ah, kayaknya mereka masih males buat masuk kelas. Kebetulan kita selesai di jam yang sama, disitu kamu minta.

"Naik lift yuk, lumayan cape turun tangga"
"Cuma 6 lantai, kamu cemen ih!" 
"Kamu takut ya ? Soalnya, tiap kita bareng dan aku ajak naik lift, kamu selalu punya alesan!"
"Haha engga! yaudah kamu naik lift, aku lari turun tangga, kita balapan!"
"Oke"
"Yang sampe duluan, bakal ditraktir es krim sama yang kalah!"
"Siapa takut!"

Dia aja gak tau, tentang traktiran itu, aku cuma mau nahan dia supaya kita bisa ngobrol lebih lama, soalnya, tiap beres mata kuliah, dia suka langsung pulang, kecuali, dia yang ngajak duluan buat lama-lama di kantin yang luas yang sebenernya sempit.

Aku sampe duluan, karena tiap lantai yang dilewatin, aku selalu pencet tombol ditiap pintu didepan lift nya. Dia sih gak tau kalau aku curang. Haha. Aku ketawa dalem hati, kalau ketawa dalem ruangan, berati aku harus cari ruangan kosong, supaya gak malu atau disangka gila sama orang lain kalau lari sambil ketawa. Aku sampe, selang beberapa menit, dia keluar dari lift.

"Hahahaha" Nafasku lumayan tersenggal.
"Sial!"
"Yuk"

Kalau tau dicurangin, pasti dia bakal murka, aku takut kalau dia kayak gitu, soalnya, dia suka ngeluarin abuget atau mungkin api dari mulutnya, serem!

Kita sampai, untung disini ga terlalu rame, biasanya, nyari tempat duduk aja susah, suka penuh. 

"Aku yang cone"
"IYA TAU!" Nadanya orang kesel.
"hahaha"
.....
.....
"Nih"
"Makasih"

Sambil makan es krim, aku ajak ngobrol dia yang gak penting, aneh juga, beda bahasan sama manusia lain.

"Bentar ya"
"Mau kemana ?"
"Vietnam, tunggu!"

Aku ke tempat dia pesen es krim.

"Udah dek ?"
"Udah mbak, yang biasa" Aku sodorin uang sepuluh ribu
...
"Makasih"
"Sama-sama, eh mbak, kalau cewek itu mau bayar, bilang aja 'gak usah bayar, saya baru dapet lotre' gitu ya mbak!"
"Eh, haha. Siap grak!"
"

Dia masih disitu sama es krim nya yang sedikit lagi, ini yang aku suka, liat dia makan es krim, kadang belepotan, sekarang juga gitu, belepotan, kayak bocah. Sambil jalan, aku keluarin tissue kemarin yang masih ada di saku sweater.

"Tuh belepotan!" Aku kagetin.
"Eh, mana-mana ?!"
"Nih" Aku usap ujung bibirnya pake tissue tadi.
"Eh" Dia lumayan kaget.
"Dasar bocah!"

Aku duduk.

"Tadi, setiap lantai, aku teken tombol lift nya, supaya pintu lift itu buka dan kamu kalah nantinya, hahaha"
"Ih, kamu curang!"
"Hahahaha, pulang yuk, udah sore!"
"Nanti, aku bayar dulu"
"Iya"
.....
....
"Udah ?"
"Enggak"
"Kenapa ?"
"Mbaknya bilang 'gausah dek, saya baru dapet lotre' gitu katanya."
"Hahahahaha"

Setiap tempat dengan senyumnya, aku rasa, hal itu yang lebih indah dari apapun hal indah yang ada.

Setiap jenuhnya, kita saling bertukar pesan, atau setiap apapun kalau dia mau, kadang kalau dia lagi gak mau, kita sehari itu bisa gak saling bertukar pesan. Esok malam nya lewat pesan..

"Lagi apa ?"
"Lagi tunggu balesan kamu" Aku bales sekena nya.
"Haha, ini udah, sekarang kamu lagi apa ?"
"Masih tunggu balesan kamu. Haha"
"HIH!. Eh iya, Tadi sore, aku dapet bunga mawar"
"Dari siapa ?"
"Dari kurir toko bunga"
"Cieee. Hahaha"
"Bukan kayak apa yang ada dipikiran kamu, ih! Kurir toko bunga itu dapet titipan dari orang yang namanya gak mau disebut, terus cuma nyuruh aku tanda tangan disurat terima nya"
"Terus-terus ?" Aku penasaran.
"Di bunga nya, ada surat juga"
"Apa isi suratnya ?" Aku makin penasaran.
"Aku cape! cuma itu isinya"
"Hahaha, sakit kali itu orang yang ngirim kamu bunga"
"Iya, kayaknya sakit. Hahaha

Beberapa pesan, kita saling tukar, sampai dia ketiduran, dan aku setelahnya.

Selanjutnya...