BREAKING NEWS
Loading...

SEPTEMBER

Welcome September i wish... kampret nih biasanya ada aja orang bikin Personal Message di BB, atau status di socmed atau di mana aja tentang Welcome September i wish. Emang sih itu HAK, tapi, ayolah... berdo'a pada tempatnya, tapi balik lagi, itu HAK, tapi ah biarin..

Oke, kleuar dari September Wish. Banyak kejadi-kejadian yang ada dalam Bulan September dari meng-kampret-kan, menyenangkan, atau apa aja yang kamu-kamu rasakan.. iya.. kamu.. :*
7 September 2004.

Beliau berkumis tebal, mempunyai tahi lalat di sebelah kiri hidung di atas kumisnya.
Iya, Munir Said Thalib atau yang biasa dipanggil Munir.

Aktivis HAM ini lahir pada tanggal 8 Desember 1965 di Malang dan meninggal pada tanggal 7 September 2004 saat berada dalam pesawat yang mempunyai rute Jakarta - Belanda. Pada tanggal 12 November 2004 dikeluarkan kabar bahwa Polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenikum setelah otopsi yang secara garis besar beliau meninggal karena di racun. Karena pemerintah pada saat itu menilai bahwa seorang Munir adalah orang yang berbahaya.

Ada juga lagu-lagu untuk mengenang beliau. 
Dari Efek rumah kaca - Di udara 
Iwan Fals - Song of Munir. [1]

12 September 1998
  
Kasus Tanjung Priok. Tragedi berdarah pada tahun 1998 ini begitu memprihatinkan, begitu kejam, dan begitulah.
Provokasi terhadap jama'ah di Musholla As-Sa'adah oleh beberapa oknum aparat ini yang mulanya membuat Tanjung Priok memanas. Sebelum itu, awalnya Tragedi Tanjung Priok ini memang sudah di setting oleh pemerintah yang tidak suka dengan umat muslim. Setelah terjadi provokasi di Musholla As-Sa'adah itu berbuntut dengan penangkapan 4 orang jama'ah oleh oknum aparat. Setelah menuntut pembebasan untuk 4 jama'ah yang ditangkap, jama'ah lain bersama Tokoh yang dipercaya selalu menjadi penengah diantara berbagai konflik yang pernah ada disana, yaitu Amir Biki. 

Setelah penangkapan 4 orang jama'ah tersebut, Amir Biki dan jama'ah yang berjumlah 1500 orang bergerak menuju koramil dan polsek terdekat untuk berdemo. Sebelumnya, Amir Biki berkata pada jama'ah “Kita tidak boleh merusak apa pun! Kalau ada yang merusak di tengah-tengah perjalanan, berarti itu bukan golongan kita (yang dimaksud bukan dari jamaah kita).” Setelah itu jama'ah dibagi dua, separuh menuju polres dan sisanya bersama Amir Biki menuju kodim.

Saat sampai di depan polres, para jama'ah sudah dihadang oleh pasukan yang bersenjata lengkap yang siap untuk perang. Para jama'ah hanya duduk dijalan sambil mengumandangkan takbir, sementara pasukan bersenjata lengkap sudah mengarahkan moncong senjatanya ke arah mereka, salah satu dari pasukan tersebut memuntahkan peluru ke arah mereka, disusul oleh pasukan lain yang beruntun memuntahkan peluru ke arah jama'ah. Singakt cerita, setelah semua jama'ah bersimbah darah, datanglah sebuah truk militer ke arah mereka dan melindas semua jama'ah yang sudah meninggal tersebut ataupun yang masih hidup sembari menembak nya, yang kemudian mayat-mayat para jama'ah di lemparkan kedalam truk tersebut sehingga bertumpuk-tumpuk.

 by:Indocropcircle

Amir Biki bersama jama'ah lain yang menuju kodimpun dihadang oleh pasukan bersenjata lengkap, namun hanya Amir Biki dan 2 orang jama'ah di persilahkan menlanjutkan perjalanan untuk sampai kedalam. Tidak disangka, Amir Biki dan 2 orang jama'ah langsung diserbu oleh peluru yang dilontarkan oleh pasukan tadi dan semua pasukan langsung menghujani para jama'ah yang berada di belakang dengan peluru mereka, merekapun meninggal seketika. [2]

24 September 1999

Aksi mahasiswa dan masyarakat yang menentang diberlakukannya UU-PKB (Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya) yang materinya menurut banyak kalangansangat memberikan keleluasaan kepada militer untuk untuk melakukan keadaan negara sesuai kepentingan militer.

Jumlah masyarakat dan mahasiswa yang bergabung diperkirakan puluhan ribu orang dan sekitar jam 15:00, kendaraan lapis baja bergerak untuk membubarkan massa membuat masyarakat melarikan diri, sementara mahasiswa mencoba bertahan namun saat itu juga terjadilah penembakan membabibuta oleh aparat ketika ribuan mahasiswa sedang duduk di jalan. Saat itu juga beberapa mahasiswa tertembak dan meninggal seketika di jalan, yang hingga saat ini bisa dikenal dengan Kasus Semanggi II [3]

30 September 1965

Ada pula Tragedi 65.

September 1999

Timor Leste.

#MelawanLupa





18 komentar: Leave Your Comments

  1. Tau aja lo Di tragedi-tragedi d bulan September
    pasti abis nonton acara On The Spot yah hahaha :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. on the spot yang abis baca artike gue kai haha :v

      Hapus
    2. kebalik Di kebalik :v
      tmbahan 1 september hari bunuh diri siswa di Jepang

      Hapus
    3. hahahah :v
      iya tah ? coba bahas di artikel lu kai

      Hapus
  2. kasus tanjungpriok itu pasti semua masyrakat takan mungkin lupa, hebat bangget pemerintah itu bikin resah. semoga tidak terjadi lagi di era sekarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bikin emosi pada jamannya, amin, jangan sampe

      Hapus
  3. Welcome September!!!
    I wish... *langsung dijitak bang Erdi*

    Aku baru tau loh bang sama kasus tanjung priok itu. Ya Allah... Sadis betul :(
    Masa iya sih sampai dilindes gitu mayat-mayatnya...

    BalasHapus
  4. Serem amat itu tragedi tanjung priok. Baru tau gue..

    BalasHapus
  5. eh, itu tragedi tanjung priok bukannya di tahun 1984 ya?
    emang di taun 1998 septembernya ada apa? situ ultah ye? cieee yang ultah *eh


    *ninggalin jejak biar dibilang keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh iya 1984 hahaha, salah ketik taun gue :v
      iya, kamu udah keren \m/

      Hapus
  6. banyak juga kasus yang terjadi di bulan september ini, dari sekian kasusyg paling populer kasusnya munir ya mas. moga aja para korban dapat tempat yg baik di sisi tuhan,

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah, iya kasus itu yang paling populer dan paling lama beresnya. -_-
      amiinn..

      Hapus
  7. tragedi berdarah mengerikan -__-

    BalasHapus
  8. Waw baru tau ak, sejarah tanjung priuk separah gitu :-'((

    Mudahan tak terjadi lagi kejadian kayak gini,
    Aamiin

    BalasHapus