Selama tahun kemarin, ada salah satu buku yang pengen banget gue punya dan baca itu sehari langsung tamat. Buku dari Pramoedya Ananta Toer ini begitu menarik perhatian gue sehingga tekad gue bulat untuk nabung. Bulan berikutnya uang itu terkumpul dan setelah pulang kuli gue memutuskan untuk mampir di berbagai toko buku yang mungkin masih menyimpan salah satu buku beliau. Apapun judulnya, kalau ada, gue langsung beli itu buku. Tapi nihil, ga ada yang gue dapet dari toko-toko itu, mungkin karena buku lama yang kemungkinan kecil untuk dicetak ulang, mungkin.
Dan baru tanggal 30 Desember kemarin gue baru bisa baca bukunya, ya walaupun e-book, itu udah buat gue puas lah, daripada keliling tanpa hasil. Dan barusan, gue baru beres baca bukunya dengan judul Gadis Pantai, yeaaa \m/
oOo
Novel ini diangkat dari kisah nenek beliau dikala belia, novel ini bisa disebut 'unfinished novel'. Sebab tidak lain karena ia merupakan buku pertama dari rangkaian triologi, sedangkan naskah buku ke dua dan ketiga hilang, lenyap oleh vandalisme politik 1965 yang sampai sekarang tak dapat ditemukan dan dilacak kembali.
Tentang naskah dua buku terakhir yang entah dimana, Pram sendiri menjelaskan, bahwa bagian kedua meliputi perjuangan kaum nasionalis dan bagian ketiga menyangkut perjuangan kemerdekaan yang beliau sendiri ikut terjun didalamnya.
Gadis Pantai
Waktu itu Gadis Pantai masih berumur 14 tahun, tinggal di Kampung Nelayan. Sebagaimana anak pada umurnya, ia suka bermain dipantai, membantu ibuya didapur atau juga membantu bapaknya membetulkan jala. Beberapa hari kemudian ada seorang utusan Bendoro (pejabat tinggi pada masa kolonial) dari kota untuk membawa Gadis Pantai, orangtuanya, dan kepala kampung untuk menemuinya dikota.
Ternyata dikota, Gadis Pantai akan dinikahi oleh bendoro tersebut. Selama prosesnya, bendoro/calon suaminya tidak hadir menemui calon istrinya Gadis Pantai, melainkan diwakilkan dengan sebilah keris. Setelah menjadi istri Bendoro, Gadis Pantai dilayani seorang bujang tua, dan dari bujang tua inilah Gadis Pantai belajar bagaimana melayani seorang Bendoro yang tak lain suaminya sendiri.
Dikediamannya yang baru, gerak sang Gadis Pantai sangatlah terbatas, disana dia bekerja, melayani dan taat kepada perintah Bendoro. Bujang tua yang setia kepadanya tersebut sudah menjadi kewajibannya untuk mengajarkan bagaimana bersikap dan berbicara ketika sedang berhadapan dengan Bendoro. Suatu ketika ada sebuah kejadian yang menyebabkan Bujang tua di usir oleh Bendoro. Sejak saat itu, Gadis Pantai sangat amat kesepian. Tak lama datang seorang bujan yang masih muda bernama Mardinah untuk menggantikan sosok Bujang tua untuk melayani segala yang dibutuhkan Gadis Pantai.
Dua tahun berlalu. Gadis Pantai mendapat ijin dari Bendoro untuk menemui kedua orangtuanya di Kampung dengan Mardinah yang harus menemaninya. Sampai di Kampung Nelayan, Gadis Pantai baru mengetahui ternyata Mardinah adalah utusan Bendoro lain untuk membunuhnya, dan jika Mardinah berhasilm maka ia akan dijadikan istri kelima oleh Bendoro lain tersebut. Mardinah pun diberi hukuman oleh warga Kampung Nelayan karena percobaan pembunuhan.
Tahun ketiga perkawinannya dengan Bendoro, Gadis Pantai pun hamil. Bapak Gadis Pantai yang mengetahui bahwa Gadis Pantai hanya sebagai istri percobaan seorang Bendoro pun merasa bersalah terhadap putrinya. Bapak Gadis Pantai pergi ke kota setelah beberapa bulan cucu nya lahir, dan saat itu pula Bendoro menceraikan Gadis Pantai tanpa boleh bertemu lagi untuk selamanya dengan anaknya, dan Bendoro memintanya agar melupakan semua yang terjadi seperti sedang tidak ada yang terjadi kepada dirinya. Bendoro pun memberi uang kepada mereka berdua untuk segera pergi meninggalkan tempat ini, Gadis Pantai sangat terpukul dengan kenyataan yang harus ia terima.
Dengan tangis yang menjadi dan kenyataan yang didapat, Gadis Pantai dengan bapaknya pulang ke Kampung Nelayan, tak kuat jika harus menanggung malu saat sampai di kampung nelayan, Gadis Pantai pun memutuskan untuk kembali ke kota dan pergi ke Blora untuk mencari bekas Bujang wanitanya yang di usir oleh Bendoro.
oOo
Didalemnya ada beberapa puisi, sama terkekangnya permempuan pada masa itu juga masih adanya kelas-kelas dalam masyarakat.
Kali aja penasaran terus mau baca, tenang, gue gak nyuruh download kok, tinggalin aja komen sama e-mailnya, nanti gue send~
Awal baca judulnya kirain ini semacam cerita tentang ketemu cewek make hotpants di pantai, gitu. Gak tahunya review. Hahahah.
BalasHapusNemu buku lama emang udah agak sulit. Kayak nemu mantan yang paling berkesan. Sulit. *apasih*
Waduh, tragis bener itu kisah si Gadis Pantai. Bendoro kejam betul. Anak siape sih die. Hih.
udah gitu gue pacarain, ternyata engga~
Hapusiya bener, paling nyari yang dagang online, yakin ketemu mantan yang berkesan itu sulit, dev ? hahaha
Kasihan nasib si gadis pantai :(.
BalasHapusNice post mas..bagus ceritanya dan saya penasaran nih,bisa kirim ke sini mas muhammadsajili@gmail.com Terimakasih :)
udah gue kirim ya \m/
HapusGue malah penasaran sama penulisnya. Googling dulu lah..
BalasHapusMakasih loh infonya
mantep tuh pram, siap sama-sama
Hapusitu gadis pantainya perempuan y?
BalasHapusbukan nik.
Hapusbukan -_-
HapusBukan -_-
HapusCerita dalam bukunya sepertinya menarik untuk dijadikan bahan bacaan.
BalasHapusbenaaar \m/
HapusWaaaaah sini sini, fans Pram ngumpul dulu, huahaha.
BalasHapusAku kalau buku-buku Pram ya kalau enggak baca di perpus, pasti nyari di toko buku online, bang. Di loak juga pernah dapat dulu. Tapi masya Allah, harga di loak lebih mahal daripada online...
Kalau mau ngoleksi, coba aja deh cari di bukalapak, lumayan banyak yang jual buku Pram. Which is itu KW atau enggak, tinggal liat harganya aja.
Kemaren juga gramed pernah ngasi email promo buku Pram yang Bumi Manusia itu cuma 30ribuan aja. Pas aku mau klik "beli", itu stoknya langsung habis, bang. Huaaa kzl banget. Padahal belum sampai dua jam dari email masuknya.
Kalau barang bagus ya peminatnya pasti banyak. Hiks.
harga buku Pram yang KW aja mahal banget. apalagi yg asli...
Hapuskalo di pontianak, aku biasa nemuin buku pram di jejeran psp deket matahari mal itu. walo KW sih, tapi lumayan lah buat dibaca. nyari yg asli susah banget.
yg ini aku belom pernah baca.
kira-kira, ER, setelah baca ini, bisa bikin sendu dan baper, nggak?
toss dulu toss.
Hapusiya ra, kemaren aku langsung buka toko online, pas nyari ada yang jual 8 bukunya 160, jadi mau, liat dompet jadi gamau :(
liat deh bukalapak.com, ra.
gamapng ketemunya haw disana, disini susah, caoa gue nyarinya -_-
Hapusyang ini dikit bawa baper lah, tapi banyak kejadian yang gak disangka-sangka gitu pas nginjek endingnya, mantep lah pokoknya.
Buku Pram emang mahal banget. Aku aja mau ngoleksi buku dia. Baru dapet satu buku, itu pun bukan buk pertama dari tetraloginya. Jadi harus nyar buku pertamanya dulu, baru kebaca.
HapusSini ke Semarang. Ada beberapa buku Pram KW banget yang dijual murah. Kalo ditawar 2 buku bisa dapet 50 ribu.
itu yang judulnya apa, mblo ?
Hapusgpp kw juga yang penting naskahnya. jne aja bisa kali ya :D
oke, Er, entar aku nyoba nyari yang ini... o_o
HapusYang Bumi Manusia kayaknya er, eh mblo.
HapusPengen er, eh mblo?
HapusIya sih, bang. Kalau di depan PSP itu bisa ketemu buku Pram KW kalau lagi hoki. Aku cuma pernah dapat sekali disitu. Alhamdulillahnya gak mahal :p
HapusPunya temen di Kwitang gak, bang? Kalau punya sih enak, bisa nitip beli. Ntar tinggal kirim-kirim JNE aja :v
HapusBuset dah. Itu umur 14 tahun udah dinikahkan ya, Di? Eh tapi memang jaman dulu gitu sih. Masih muda banget udah dinikahkan.
BalasHapusMiris bacanya. Padahal baru baca review-nya aja udah miris. Huhu. Apalagi ada puisi-puisinya gitu. Tentang perempuan banget ya novelnya.
iya cha, banyak kejadia yang kita gatau didalemnya.
Hapusiya didalemnya ada puisi-puisinya juga, pasti lu gak nyangka siapa yang baca puisi-puisi didalem bukunya haha
kirain mau cerita habis dari pantai terus ketemu gadis, ternyata review.
BalasHapusjaman dulu gitu ya 14 tahun udah nikah.. alamak gak kebayang dah. masih bocah banget.
miris juga ceritanya.
haha sayangnya bukan
Hapus, banyak dah cerita dulu yg kita gak tau sekarang ini
Waktu es em a, sering banget dijejelin karya opa pramoedya sama guru seni budaya, baca juga deh toko merah (=^ω^=) masih ada kok digramed
BalasHapusbangunan taun 1730 tuh ya. baru tau, sama keren tuh, vi.
Hapusemang ada bukunya ?
Ada kok covernya warna merah juga seinget gue, dan toko merah itu beneran ada sampe sekarang ternyata, didaerah jakarta kota (O ^ ~ ^ O)
Hapusyang lantai duanya itu ruang penyiksaan ya? haha
HapusSepertinyaaah gue juga rada lupa, maklum bacaaan beberapa abad lalu ketika SMA hhehhe ‘(*∩_∩*)′
Hapusprtama x kebayang cewek pake bikini...hehehehe...
BalasHapusboleh jg tu bukunya buat nmbah2 koleksi...
elah haha -_-
Hapussilahkan~
pramoedya? wih.. legend tuh. di buku b.indo gue dia pernah dibahas karena karya-karyanya.. masuk penjara karena dianggap komunis dan lain sebagainya~
BalasHapusyah, gue bahkan baru tau taun kemaren nih bung pram
HapusBisa bikin nangis guling-guling anak metal gak ar... \m/
BalasHapusguling-guling minta dikawin mah iya, nur hahahaha
HapusHohoho.I like it :)
Hapushahaha :v
HapusOm Pramoed :") legend banget :' duh, baca kutipannya sekilas bikin penasaran. boleh bagi nggak? febridwicahya@gmail.com :))
BalasHapusyah, keren feb :D
HapusWidih keren ih. gadis pantai adalah buku pertama dari rangkaian triologi.
BalasHapusBuku lama bagus-bagus semua. Huhuu mau baca. Penasaran dgn kisah gadis pantai setelah kembali ke kota.
Mau dong dikirim bang Er, ini email aku ya. Wulan.uwam@gmail.com
Kalo mau kirim makanan, langsung aja ke rumah. Hohohooo
Tengkiyu bang Er.
iya bener yu, gue lagi nyari yang bumi manusia nih, masih penasaran :3
Hapusudah yo \m/
Ini novel'a dari cerita asli Di?
BalasHapusekh ini warna font'a cepetan benerin Di, masa tiap kali baca harus gue blok semua tulisan'a biar gak pusing -_-
iya chisanak, baca mangkanya haha
Hapusini gue masih cari kodenya buat ganti warna ko :"
Gue juga baca kok tpi cuma dikit Huahaha :D
Hapusasli pusing gue baca lama :(
sini gue bantu cariin kode'a ga? kirim aja ke email template lo Di ntar gue otak-atik
Novel tahun 20an ya._.
BalasHapusDari reviewnya seru, tapi pas baca langsung pasti ga ngerti:( akumah payah baca buku begitu:( terus endingnya nggantung ya garagara buku kedua sama ketiga ga ada?
Kasian amat gadis pantai. Dah dinikahin umur empatbelas, eh dijahatin lagi. Tapi kayanya jaman dulu emang sering gitu ya anak cewek yang masih belasan dinikahin.
80's tepatnya.
Hapushaha, tapi buku pertama endingnya gak terlalu ngegantung sih menurut gue mah.
nah mangkanya baca biar tau gimana perempuan waktu jaman dulu :v
widih keren gadis pantai. jadi pengen baca bukunya nih...
BalasHapusayo baca, nit..
HapusPertama, waktu baca judul. Kirain ini adalah tulisan cerpen kamu. Ternyata... Hehe.. buku keren.. :D
BalasHapusbukan, hahaha
HapusHaha.. iya iya. :D
Hapusjudul novel toh, ketipu ma judul
BalasHapusasem
tak kira pengalaman di pantai, ternyata novel hehe
BalasHapushahaha :v
HapusFakkkk judul novel...
BalasHapusketipu...
gue kirain bakalan nyeritain kisah dipantai terus ketemu bidadari pante pake bikini yang dadanya aduhaiiiii kayak gitu.... pfttt
kalau gitu nanti gue ngereview film warkop, yu :v
HapusWih klasik abis nih referensi bacaannya bang er .. mungkin faktor U juga kali yaa ..
BalasHapusBwahahaa ..
kalo suka yg penulis klasik gue kasih recommend novelnya Fredy S juga asoy tuh buat dibaca .. :D
UMUR HAH UMUR ?! masih muda gue, 19 ka :(
HapusGadis Pantai udah pernah baca sih, tapi ya ebook gitu. keeren emang Pram.
BalasHapusyah, mantep karya-karyanya pram
Hapusgadis pantai euyy, jadi pengin baca bukunya walopun udah lama ini .
BalasHapushaha ayolah, baca
HapusKayaknya keren deh. Cuman sayang otak gue biasanya gak cocok sama buku2 keren kayak begitu. :')
BalasHapuspadahal bagus tuh, us. biar lu ngerasa jadi pemuda jadul haha
HapusAduh kasian sekali tu, gadis pantainya,
BalasHapusBoleh lah ne di sdcahyo25@gmail.com
udah, yo
Hapuswaaah om pramoed, salah satu penulis senior yang belakangan ini suka muncul quotes-quotes nya di tl line hahaha.
BalasHapusBtw, ku mau dong dikirimin ke muhammadawaldirahman@gmail.com
Ohiya, salam kenal ya! :)
cek, emailnya dan salam kenal \m/
Hapuswaa, seriusan reviewnya bikin penasaran, asem._.
BalasHapusmau banget ebooknya ke chatyakputri@gmail.com
makasihh B-)
oke, cek emailnya, ya
HapusSumpah demi apa, gue baru aja nyari-nyari ebook ini. Serius, Er.
BalasHapusTerus gue iseng, buka blog lo. Karena menurut gue, emang kita segenre gitu. Tsaaaaah. Terus lihat judul postingan ini, langsung gue baca. Dan ternyata...
Nih email gue : hardiansyah6690@gmail.com
Kirim ya. Ntar gue cek.